Rabu, 31 Mei 2023

Arti nama Iwan Fals/VIRGIAWAN LISTIANTO musuh SATRIA PININGIT SANG RATU ADIL yaitu nabi Khidir

Jika anda semua ingin tahu arti nama Iwan Fals (Iwan berasal dari susunan huruf Wani bahasa jawa KENDEL yang artinya adalah berani, Fals berasal dari susunan huruf Flas atau flash tanpa h yang artinya adalah kilat atau secepat kilat bahasa Jawa nya 'GET' atau "banter" seperti kilat bahasa Jawa artinya adalah get arti nama keseluruhan nama Iwan Fals adalah Kendel Get atau terberani, sedang arti nama VIRGIAWAN LISTIANTO (VIRGIAWAN berasal dari gabungan kalimat Virgin dan Awan artinya putih suci seperti awan sedang LISTIANTO berasal dari susunan huruf NA SILIT TO bahasa Jawa artinya na pantat to arti keseluruhan nama VIRGIAWAN LISTIANTO adalah na putih suci seperti awan pantatnya toh, arti nama VIRGIAWAN LISTIANTO bahasa sindiran buat orang orang munafik yang sok suci atau INNOCENT lagaknya seperti orang tak punya dosa sedikitpun baik wanita atau laki laki nya yang dalam hidup cari nama/popularitas dan harta dengan cara mencuri dan merampas harta Satria Piningit secara paksa memakai ilmu sihir/ilmu ghaib biar tak di ketahui banyak orang, sesungguhnya nama/popularitas dan harta hanyalah kedok mereka untuk menutupi kebusukan hati dan perilaku mereka dengan berlagak/mengaku-ngaku sebagai musisi/artis demi mendapat pujian dan sanjungan dan terlihat baik dan di percaya orang sebagai tokoh/figur musisi/artis yang patut di hargai dan di hormati banyak orang, mereka-mereka lah DAJJAL DAJJAL PENDUSTA YANG SESUNGGUHNYA musuh SATRIA PININGIT sang RATU ADIL alias musuh NABI KHIDIR yang sesungguhnya, tujuan Satria Piningit atau tujuan nabi Khidir membuat nama Iwan Fals dan nama VIRGIAWAN LISTIANTO adalah untuk mengingatkan diri Satria Piningit yang sesungguhnya yaitu nabi Khidir yang di curi dan di akui Iwan fals/VIRGIAWAN LISTIANTO sebagai nama samaran dan nama asli nya padahal DUSTA BELAKA, begitulah cara DAJJAL PENDUSTA mencari nama/popularitas dan harta dengan cara mencuri dengan menggunakan ilmu sihir/ghaib, meniru-niru, mengaku-ngaku, menjiplak/mencontoh/mencontek, mengembar-ngembari sifat baik SATRIA PININGIT yaitu nabi Khidir agar di hargai, di hormati, di sanjung, di puji banyak orang/di hargai, di hormati, di sanjung, di puji oleh para penggemar-penggemarnya

.......  mereka membisikkan (berkata-kata) kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan (QS. Al-An’am Ayat 112)

Allah berfirman :

وَكَذٰلِكَ جَعَلۡنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيٰطِيۡنَ الۡاِنۡسِ وَالۡجِنِّ يُوۡحِىۡ بَعۡضُهُمۡ اِلٰى بَعۡضٍ زُخۡرُفَ الۡقَوۡلِ غُرُوۡرًا‌ ؕ وَلَوۡ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوۡهُ‌ فَذَرۡهُمۡ وَمَا يَفۡتَرُوۡنَ

Wa kazaalika ja'alnaa likulli nabiyyin 'aduwwan Shayaatiinal insi waljinni yuuhii ba'duhum ilaa ba'din zukhrufal qawli ghuruuraa; wa law shaaa'a Rabbuka maa fa'aluuhu fazarhum wa maa yaftaruun

Dan demikianlah untuk setiap nabi Kami menjadikan musuh yang terdiri dari setan-setan manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah sebagai tipuan. Dan kalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak akan melakukannya, maka biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An’am Ayat 112).

Tafsir :

Menurut Mujahid, Qatadah dan Hasan al-Bashri, di antara jin dan manusia itu ada yang menjadi setan. Pendapat ini diperkuat oleh Abu dzar yang ditanya oleh Nabi Muhammad, "Wahai Abu dzar apakah kamu telah memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kejahatan setan yang berasal dari jin dan manusia?" Lalu Abu dzar bertanya, "Ya Rasulullah adakah setan-setan dari manusia?" Nabi Muhammad menjawab, "Ya benar-benar ada". Yang dimaksud di sini adalah manusia yang berperilaku seperti setan, selalu mengajak kepada kejahatan dan permusuhan.

Ayat ini menjelaskan, bahwa kaum Muslimin menghadapi sikap permusuhan orang-orang musyrik. Demikian pulalah Allah menjadikan bagi tiap-tiap Nabi musuh-musuh yang terdiri dari setan-setan baik dari jenis manusia maupun dari jenis jin.

Setan-setan yang berasal dari manusia adalah musuh bagi para nabi dan para ulama yang menjadi pewaris para nabi; juga bagi setiap mubalig yang menyiarkan agama Allah, Setiap kali timbul hal yang bertentangan, pastilah yang satu akan mengalahkan yang lain, yang kuat tentu menghancurkan yang lemah, dan menjadi sunatullah, bahwa kesudahan yang baik dan kemenangan terakhir tentu berada di pihak golongan yang benar. Apabila turun hujan deras akan timbul banjir, dan ia akan menimbulkan buih yang banyak sekali di atas permukaan air. Buih itu, jika ditiup angin, segera lenyap menghilang sehingga hanya airnya yang tetap di bumi. Demikian pula kehidupan ini penuh dengan perjuangan; dan seorang pejuang tidak dapat memelihara kedudukannya kecuali dengan kegigihan dan kesabaran. Demikian pula amal-amal yang diterima Allah hanyalah amal-amal yang dikerjakan dengan baik dan ikhlas. Hal ini ditegaskan oleh Allah sebagai berikut:

Artinya:

Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (al-Baqarah/2: 214)

Setan-setan yang menjadi musuh para nabi berusaha membisikkan kepada orang yang digodanya bujukan yang indah-indah untuk menipu mereka, dan mengelabui penglihatan mereka sehingga dengan tidak disadari mereka tergelincir dari jalan yang benar.

Telah terbukti dengan nyata tipu muslihat setan itu pada peristiwa yang dialami oleh Nabi Adam dan Siti Hawa. Setan bersumpah dengan halus dan menggambarkan kepada Adam bahwa bila Adam dan isterinya mau makan buah khuldi (buah keabadian), maka ia akan tetap tinggal di surga selama-lamanya. Demikian pula, setan membisikkan kepada orang-orang yang terjerumus melakukan kemaksiatan. Setan tersebut membisikkan agar mereka menggunakan kesempatan untuk hidup bebas merdeka di dunia ini menikmati segala kelezatan hidup, karena mereka tidak perlu takut pada siksaan Allah, karena Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Sekiranya Allah menghendaki agar setan-setan itu tidak menipu manusia, tentulah setan-setan itu tidak dapat berbuat apapun. Tetapi Allah memberi keleluasaan kepada manusia untuk memilih apa yang akan mereka kerjakan menurut petunjuk akalnya yang sehat dan memilih jalan yang akan ditempuhnya, jalan yang benar atau jalan yang salah. Karena itu, Nabi diperintah untuk tidak menghiraukan mereka, sebab nanti di akhirat mereka harus mempertanggungjawabkan segala tingkah laku mereka selama di dunia. Sedangkan Nabi hanya bertugas menyampaikan.

SUNGGUH, MEREKA - MEREKA LAH DAJJAL DAJJAL PENDUSTA musuh SATRIA PININGIT sang RATU ADIL yaitu sang nabi KHIDIR yang sesungguhnya secara diam-diam dengan menggunakan ilmu sihir/ilmu ghaib agar tak di ketahui banyak orang dan agar tak ada yang bisa mempercayai pernyataan dan pengakuan Satria Piningit yaitu nabi Khidir karena secara sembunyi sembunyi dan tak terang-terangan di hadapan banyak orang/publik dengan menggunakan ilmu sihir/ilmu ghaib